senyuman itu adalah dunia maka tersenyumlah
semoga hari anda akan selalu menyenangkan

Selasa, 13 September 2011

My beloved yellow "kuning"

Waktu itu tuhan kirimkan aku seekor mahkluk yang sungguh lugu, tuhan kirimkan untuk ku dan keluargaku untuk menemani hari-hari kami yang kadang penuh dengan problema ke hidupan, tuhan kirimkan dia untuk kami di sekitar bulan keempat tahun 2009 lalu, kami memberikannya nama puppy nabambam namun kami merasa terlalu panjang untuk menyebutkan nama nya dengan nama yang seperti kami berikan kemudian kami putuskan memanggil dia dengan sebutan kuning karena warnanya itu putih kecoklatan. Dia lahir dengan warna kemerahan saat itu sungguh kecil dan terus menangis kepada ibunya, dia lahir ditanah halaman rumahku lahir bersama satu saudaranya pipo nabambam (hitam), namun hitam terlebih dahulu tuhan ambil dan tidak tuhan izinkan untuk bersama kami lebih lama.kronologis kematiannya sungguh menyakitkan namun saat ini yang ingin aku ceritakan adalah kuning. Saat kuning lahir ketika ibunya selesai menyusuinya kami bersama putuskan untuk pindahkan dia ke gudang disana kuning bersama ibu dan saudaranya kami taruh di sebuah wastafel bekas di rumah kami. Setiap hari kami menengok untuk melihat dia tumbuh, saat usianya 3 minggu kuning bersama saudaranya pun dapat berjalan ketika itu kami mengeluarkannya dari gudang untuk melihat bagaimana dia berjalan, jika kalian semua tahu sungguh lucu cara kuning berjalan dia berjalan tidak maju kedepan melainkan berjalan mundur sungguh itu tidak biasa untuk kami, kami menjulukinya j-co cat sebab saat itu berita tentang kematian j-co sedang gencar-gencarnya dan saat melihat kuning berjalan mundur seperti itu kami langsung teringat gaya j-co menari dan menjulukinya j-co cat. Berbulan-bulan kami menunggu kuning tumbuh dari mencapai bulan pertama, kedua, ketiga dan seterusnya semakin besar ia semakin membuat kami jatuh hati kepadanya karena sikapnya yang lucu dan sungguh berbeda dari kucing umumnya, kuning tumbuh menjadi kucing rumahan yang tidak sama sekali berani keluar rumah ketika melihat kucing lain. Kuning tumbuh baik dibawah rawatan dan asuhan kami sekeluarga, namun ia tidak sama sekali berani untuk keluar rumah ketika banyak sekali kucing dewasa diluar dia hidup lebih lama dirumah ia keluar rumah hanya ketika ia ingin pup dan buang air kecil setelahnya ia kembali kerumah dan bermain di dalam rumah. Setiap hari minggu kami memandikan kuning dengan shampo khusus yang kami beli di petshop. Kuning setiap harinya kami berikan makanan yang sama dengan kami namun makanan pokoknya adalah ikan cuek dan whiskas. Setiap kuning makan kami menaruhnya di tempat khusus makanan hewan yang kami belikan dengan warna sama seperti namanya kuning. Mungkin akan heran melihat kuning ketika ia melihat tikus dia akan lari dan tidak berani keluar kembali, dia kucing yang manis untuk kami tidak suka memburu binatang seperti tikus dan makan-makanan sembarangan, jika ia memburu serangga ia tidak memakannya tapi hanya meninggalkannya setelah serangga itu mati. Satu tahun berlalu kuning hidup bersama kami dengan suka citanya, untuk kami kuning sudah seperti anggota keluarga kami untuk ku kuning sudah seperti adik ku sehingga ketika ia keluar untuk bermain akan sangat panik jika ia pulang terlmbat sebab dia kucing yang tidak sama dengan yang lain dia takut dengan banyak hal sperti kucing lain, tikus, suara-suara yang mengelegar, suara mesin mobil dan motor dia takut petir dan petasan maka itu kami sungguh takut ketika ia bermain ia akan ketakutan dan panik diluar sana, kami juga takut kalau kuning tersesat sebab dia tidak biasa bermain keluar sehingga ketika ia keluar maka kami akan segera mencarinya ketika ia pulang terlamabat. Pernah satu hari hujan lebat datang dan yang aku tahu saat itu kuning sedang bermain di luar rumah, yang membuat panik adalah ketika hujan deras sekali kuning tidak juga pulang sehingga kami panik dan ketakutan setangah mati takut kalau nanti ia kenapa-kenapa di luar sana sebab hujan sungguh deras, saat itu akulah yang paling ketakutan kuning mengalami bahaya sehingga aku putuskan untuk mencarinya keluar rumah meskipun hujan cukup deras aku menyususri setiap tempat yang aku tau dimana kuning biasa berada ketika di luar rumah namun hasilnya nihil, aku putuskan untuk terus mencari ketika itu badan ku sudah habis di terpa air hujan sehingga basah kuyup namun aku terus mencari kuning tapi hasilnyapun nihil kembali aku putuskan untuk pulang sambil sesekali memanggil namanya saat dijalan aku hanya berharap ketika aku sampai kuning sudah ada di rumah namun kenyatannya belum 2 jam hujan itu terus mengguyur dan kuning pun tak kunjung pulang membuat air mata ku terus menaglir deras mencemaskan dia, saat itu aku berpikir kalau dia tidak akan pulang kerumah dan hilang terbawa arus namun ketika hujan berhenti aku menemukannya dibawah bangku teras depan rumahku dia sedang meringkuk ketakutan dan kedinginan sungguh perasaan ku saat itu berdebar2 tidak tau bagaimana mengucap hanya menanggis memeluk kuning sambil berkata “ kuning kamu kemana aku terus cari kamu tapi kenapa gak bilang kalo kamu ada disitu?” setelah kejadian itu berlalu setiap kali hujan aku memutuskan untuk mengunci kuning dalam rumah.

Ketika hujan deras kuning sudah pasti akan tidur dengan nyenyak sebab cuacanya sejuk dan mungkin membuat dia terus ingin tidur, ada kebiasan kuning ketika musim hujan yang pertama ketika siang dan sore dia akan makan sangat banyak dan pup. setelahnya ia akan tidur hingga pagi dan barulah melakukan aktifitasnya seperti biasa.

Detik demi detik berlalu menyusun angka menjadi menit yang kemudian berubah menjadi jam dan hari-hari menyusun waktu menjadi bulan setelahnya berubah menjadi tahun. Disetiap waktu itu banyak berlalu kenangan bersama kuning namun tuhan hanya berani mengizinkan kepada kami untuk merawatnya terlalu singkat, tuhan hanya menitipkan kuning kepada kami tidak lama hanya 2 tahun 4 bulan saja. Tuhan menggambilnya kembali ke surganya untuk dia hidup lebih layak disana, tuhan kembali menggambil apa yang pernah DIA titip kepada kami untuk kembali kepada-NYA. Rela tidak rela kami melepaskannya kepelukan DIA yang pernah menciptakan kuning untuk kembali kesisi DIA jika menginggat mungkin memang sungguh sakit memeberikan bekas luka yang dalam sekali di hati kami yang pernah hidup bersama kuning dan harus menghadapi kehilangan dirinya, sungguh luka yang akan terus membekas namun kami pastikan untuk ikhlas melepaskan kuning sebab hanya dengan begitu kami merasa dia akan lebih baik. Sebab kami harus sadari bahwa bukan seutuhnya dia milik kami, kami yang di dunia kami keluarganya hanyalah dititipkan untuk merawatnya dengan kemampuan yang sebaiknya merawatnya dengan kasih sayang kami dengan setulusnya hanya itu yang tuhan ingin mungkin.

Mungkin untuk sebagian orang melihat diri ku ini sungguhlah berlebihan namun sungguh jujur aku katakan ketika kita memutuskan untuk merawat sesuatu, seseorang, seekor ataupun yang lainnya dengan hati yang sangat tulus maka akan sangat sakit jika harus kehilangannya, terlebih kehilangan untuk selamanya. Meskipun kuning hanyalah seekor kucing namun untuk ku kuning adalah makhluk istimewa yang tuhan kirimkan untuk ku dan keluarga ku. Dari kuning aku belajar memahami bahwa binatangpun sanggup memahami kita (manusia) jika kita merawatnya dengan kasih yang sungguh besar, dari kuning aku belajar bagaimana cara mengasihi dengan tulus meski ia hanyalah seekor kucing. Dari kuning aku memahami bahawa mencintai itu bukan hanya dengan sesama manusia saja tapi dapat dengan semua makhluk tuhan. Kuning memberikan ku sejuta keindahan melalui kenangannya, melalui tingkahnya meski aku tak mengerti banyak akan tingkahnya namun dari kuning aku dapat belajar menjadi orang yang tulus.

Kuning mati di hadapan ku tanggal 13 agustus 2011 lalu sekitar pukul sepuluh malam tuhan mengambilnya. Kuning mati hari sabtu malam tepat dihadapan ku, sebelumnya kuning sakit dan dokter mendiagnosa kuning terserang virus yang bernama rhinotracheitis selama tiga minggu kuning melawan penyakitnya terakhir sebelum ia mati sekitar 3 hari sebelumnya ia sempat di infus namun itu hanya pertolongan sementara ketika pulang ia kembali menjadi lemah dan akhirnya mati. sebelum kematiannya gigi taring kuning patah. Saat sebelum kematiannya ia menghilang sekitar 4 jam ternyata ia mengumpat di gorong2 depan rumah kami saat kami temukan kuning sedang kejang hebat matanya sudah tidak merespon kami, ketika diangkat sungguh lesu badannya jika ingin tahu beratnya mungkin hanya ½ kilo. Kami makamkan dia tepat di depan rumah kami dia kami makamkan di halaman depan rumah kami. Dengan handuk putihnya (handuk untuk kuning mandi) dia kami makamkan.

Itulah kuning kucing kami, jika diceritkana sungguh banyak kenangan dan tingkah kuning yang tidak mampu diceritakan lewat tulisan ku ini masih banyak sekali kenangan kami bersama.

Selamat jalan kuning semoga kau tenang di alam sana di tempat baru mu, semoga tuhan selalu menjaga mu lebih baik dari kami.tunggu kami di surga kelak jika dapat meminta hidup bersama lagi maka kami akan memilih kuning kembali untuk terus hidup bersama kami. Cinta dan sayang kami tulus selalu bersama kuning :* dari yang merindukan mu DELLA MEDHIANA

inilah beberapa foto kuning :

saat kuning berusia 1 minggu



kuning bersama aku

-kuning-







saat tuhan menjemput kuning ke surga-NYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar